Dr Peter Jacobs SH, MPA : Sulut itu Masa Depan Indonesia
GUBERNUR Sulawesi Utara pertama DR Sam Ratulangi
jauh-jauh hari sudah memprediksikan bahwa Pasifik akan menjadi pusat
perdagangan dunia. Dan Sulawesi Utara (Sulut) berada di kawasan Asia Pasifik
yang memiliki geoposisi yang sangat strategis dimana terletak di antara Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI). Oleh sebab itu, Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Sulut DR Peter Jacobs SH, MPA menilai, Sulut akan menjadi masa
depan di Kawasan Timur Indonesia. Apalagi Sulut memiliki potensi Sumber Daya
Alam yang sangat kaya khususnya di sektor Pertanian, Perikanan, Pariwisata
serta Mineral. “Pertumbuhan ekonomi
Sulut terus menunjukkan tren yang baik. Saya optimis jika target pertumbuhan
ekonomi Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Bapak Gubernur Olly Dondokambey
berada di angka tujuh persen lebih pada tahun 2021 bisa tercapai,”kata Jacobs
di ruang kerjanya. Keoptimisan Jacobs ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi
Sulut pada kuartal kedua yang naik menjadi 6,14 persen dari kuartal pertama 5,96 persen. “Hanya saja
masih banyak yang diharapkan bisa menjadi kontribusi pertumbuhan ekonomi yang
harus terus kita genjot. Seperti mempercepat Bitung sebagai hub port di Kawasan
Timur Indonesia bahkan menjadikan hub port ke kawasan Pasifik. Karena kita
memiliki posisi yang sangat strategis. Dan saya yakin Pak Gubernur bisa
melakukan itu. Begitu juga mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK,”paparnya.
Selain itu ditambahkan pria berdarah Ambon-Batak ini, sudah saatnya
perekonomian Sulut yang saat ini masih ber berbasis komoditas dirubah menjadi
komoditas yang sudah dimodifikasi. “Ini harus didiorong oleh pemerintah. Saya
contohkan kenapa daerah-daerah di Jawa sana pertumbuhan ekonominya pesat
padahal komoditinya dari kita. Karena komoditi yang kita punya yang kita
kirimkan ke mereka, dimodifikasi menjadi berbagai macam produk dan menjadi
nilai jual yang lebih tinggi. Saya pikir Sulut itu anugerah Indonesia karena
menjadi pintu masuk ke Asia Pasifik,”pungkas pecinta kopi hitam ini yang telah
memiliki beberapa buku karangan sendiri seperti Manajemen Pinjaman Luar Negeri
Swasta Indonesia dan Pelajaran Berharga Dari Krisis Keuangan Indonesia.(hesty)